Puisi Sakit Hati

funny facebook


MATA AIR & AIR MATA




Aku ingin membasuh air matamu

Biar luka itu kering

Dan kau bisa melukis pelangi di birunya mata air

Tanpa air mata lagi

Dan aku ingin menghirup mata airmu

Biar kehausan rindu ini tergenangi






TANPA JUDUL



Di sini…

Masih bisa kucium harum tubuhmu yg terjerat lelah

Di sini…

Masih kucoba meraba palung hatimu yg memadamkan perapian

Di sini…

Masih kubingkai bayangmu yg hilang dibalik bayang riuh tawa kemarin malam


Di sini…

Aku terbius wajahmu yg terbaring manja di peraduan

Di sini…

Aku mengundang semilir angin pd doa yg kubaca utk tidurmu





BAHAGIA DI SATU DEBU




Tak pernah bosan aku berharap

Menggantungkan rindu ini pada ribuan kata yg selalu hadir

Saat aku bisa mencium harum tubuhmu pd deretan senja hari ini

Kemarin, esok, atau lusa…



Satu tatap yg tercipta

Memaksaku untuk diam di pelukan cinta

Luruh tak tertahan

Mengelopak pada bunga pagi


Segar semerbak mewangikan rumah hatimu



Bolehkah aku menengoknya sejenak?

Andai kau ijinkan, aku ingin meraih bahagia

Meski hanya di satu debu





TAK PERNAH BISA




Aku tak pernah bisa mencampakkan cinta yang tak pernah kau miliki

Aku mencintaimu, tapi kau belum memiliki cintaku

Apa yang mesti aku campakkan sementara aku tak punya apa-apa lagi

Selain harapan satu-satunya

Harapan agar kau menerima cintaku






DI MANA ALAMAT RUMAH HATIMU?



Ke mana hujan pergi hari ini?

Sejenak menggoda bumi pada siang yang gerah

Lalu hilang saat malam tengadah



Ke mana aku harus pergi

Saat kusadar tak ada lagi yang aku bela dari perjalanan ini

Selain menapaki jejak lemah menuju rumah hatimu


Tak hilang dilalap lelah

Tak jera diremas gelisah



Sekali aku coba lari dan mengingkari

Seribu kali aku kembali lagi, padamu…

Mengumpulkan semua rindu dan cinta untuk bangkit lagi

Dalam barisan doa-doa

Lalu rebah pasrah menunggu hadirmu

Tanpa ragu dan tanya lagi


Di mana kau alamatkan rumah hatimu?

Agar aku tak salah berlari







DATANG MENJELANG



Seperti kemarau yang menanti hujan


Kutunggu kabarmu yang masih diam

Apakah engkau baik-baik saja?

Seperti tanah tandus yang tersenyum karena deras merebas

Aku hanya bisa mengucap salam dengan doa

Agar kau tak pernah kurang

Selalu tersenyum karena bahagia menjelang, untukmu…








YANG TAK TERLUPA



Yang tak pernah terlupa sedikitpun

Saat ruang kosong menyekat di kepala

Bayangmu mematuk seketika

Merama rama tak hilang

Melebur nyata dalam bilur rindu yang terpelihara




Entah di mana adamu…

Aku hanya tahu kau selalu menghadirkan getar-getar indah

Yang kuiba menjadi bahagia

Di setiap tarian debu dan derai gerimis yg jatuh





SAMAR TERJAGA




Ke mana dunia berpijak di senja ini?

Tak ada kabar yang kuterima

Selain bisikmu yang kutemui pd sisa mimpi tadi malam



Kujaga apapun tentangmu tanpa tanya

Meski tanda cintamu masih samar terkurung gulungan misteri

Apalagi yg bisa kau tawarkan untukku

Selain gelisah dan rindu yg tak pernah mati

Menyulut cinta untuk terus menanti tanpa henti





DI UJUNG KATA-KATA



Lengkaplah sudah sepi ini mengurung sendiriku

Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api

Menyusuri jalanan lengang

Bersimbah angan tanpa tujuan




Dalam derap gerimis yang pongah menghujam

Terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi

Membawa sebaris kata bahagia yg menenggelamkan nurani

Di atas pengharapan tak berkesudahan



Tentang rindu kusam

Tentang cinta terbuang

Mengutip satu namamu di antara keluh kesah

Gundah gelisah, air mata, dan lara




Masihkah ada sedikit senyum darimu

Di batas penantianku yang kini makin terbata

Jika masih ada ruang di hatimu

Untukku, sedikit saja, tolong bicaralah

Pada tanah membentang

Pada pohon-pohon rindang

Dan angin yang mengusik keangkuhan



Setidaknya biar ada tanda yg bisa kubaca dan kuraba


Janganlah sepi yang hadir

Janganlah semu yang membeku

Karena aku selalu berjalan menujumu

- Perlihatkan kutipan teks -


HANYA PADAMU




Mataku terpejam tak mau

Anganku berontak tak lesu

Merekat pada ruang kamar

Berkutat pada riuh gaduh angin malam

Meronta lagi getar ini

Mengais lagi rindu bertali



Untukmu kuasah luka

Padamu kuasuh bahagia


Padamu cinta ingin kuakhirkan

Kupercayakan tanpa sebab yg harus diperdebatkan

Hanya padamu, itu saja..



KATA-KATA MATI



Kata-kata mati mengepungku


Terlalu banyak definisi yg hinggap hingga lidahku kelu

Kata-kata menjadi sedemikian langka

Seolah aku tak mampu membahasakan cintaku padamu



Semua telah terkurung di ruang pengharapanku

Berisi namamu serta berjuta kenangan yg hadir & kumaknai kedalamannya

Aku tak ingin membongkarnya,

Meski kata-kata mati telah menusukkan kesedihan di pusat jantungku





AKHIR TANPA PENGHABISAN



Inilah akhirnya…

Aku mengakhiri jejak yg baru kutapaki

Bukan salahmu…

Ini semua hanya karena aku…


Yang tak mampu menyemai benih rindu di ladangmu

Apa dayaku jika cintaku tak lagi hadir untukmu



Sia-sia kucoba membangun fondasi cinta ini

Sementara di atas segalanya,

Aku terus mengasah kesedihan penantian yang kuiba

Tak mau lepas hingga menafikan adamu



Maafkan untuk satu pilihan yg pahit ini

Tapi setidaknya, lebih baik semua terbuka sedari awal


Sebelum kebohongan terkuak di penghabisan

Aku memilih pergi karena tak mau menyakitimu

Aku memilih mencintai satu nama meski hanya semu





YANG TERINDAH, YANG TERDALAM



Segalanya telah tertebas waktu


Aku masih terhisap sepi yang membisu

Di ujung sapaku yang tertatih menujumu,

Kucoba teduh dalam satu doa:

Semoga kau tetap menjadi yang terbaik dan terindah

Yang kutemui dalam perjalanan hidupku






TETAPLAH BERSAMA



Tetaplah bersamaku, Tuhan

Tetaplah bersamaku, kasih

Jika kasih tak bersamaku

Tetaplah bersamaku, Tuhan

Jika kasihku pergi

Tetaplah bersamaku, Tuhan

Kalau Tuhan tak bersamaku


Ke mana lagi kan kucari kasihku





KABAR HUJAN



Apa kata hujan hari ini?

Dia masih menangis sedih

Karena bumi yg diguyurnya masih menyisakan kemarau




Pohon-pohon belum juga menghijau

Daunnya meranggas

Rantingnya kurus pucat

Hanya akarnya yang tegar menghujam

Setia menanti hujan datang lagi di keesokan harinya

Seperti inikah jejak yang harus kutapaki?

- Perlihatkan kutipan teks -






AKU PERGI



Setelah melintasi waktu bersimbah pesonamu

Kini semua terasa tiada

Makna yang terendap lama

Dan mendekam dalam gugusan matahari

Tak lagi bisa kuraba

Semua seperti kembali kosong




Harapanku akanmu,

Seperti menemui titik penghabisannya

Apa gerangan yg terjadi?

Tiba-tiba aku enggan mengumbar rinduku

Tiba-tiba aku ingin berhenti mencintaimu

Mungkinkah karena sikapmu yg makin lama tak lagi membiusku

Perlahan menghilang di balik dusta



Auramu yg makin pudar oleh sikap tak pasti


Angkuhmu melemahkanku

Bisumu menyurutkan langkahku

Aku lebih baik pergi…







KABAR GERIMIS



Biarkan gerimis turun di bulan Mei ini


Mengiringmu di pembaringan

Setelah kau habiskan waktu semalaman di negeri seberang

Memanjakanmu dgn harmoni

Membawamu ke titik penyatuan mimpi



Apakah aku ada di sana?

Dalam memori pengembaraanmu yg kurasa makin jauh kuikuti

Kau tetap penuh seribu misteri

Sampai hujan mengguyur bumi detik ini, akhirnya…




Nah, bagaimana, bagus bukan kumpulan puisi sakit  karya Mayank Ponimiring ini?